Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI)



Kenangan Persami (Perkemahan Sabtu Minggu)
2 tahun yang lalu ketika saya duduk di kelas IX SMP. Di hari sabtu, semua anggota pramuka di SMPN 1 Cipeundeuy mengadakan apel sore untuk menutup agenda latihan rutin minggu ini, di sela-sela amanatnya Pembina kita memberi tahu kita bahwa minggu depan akan di adakan perkemahan sabtu minggu di SMP ini. Semua anggota pramuka sangat bahagia mendengar kabar itu. Setelah apel sore selesai semua anggota pramuka pulang ke rumah masing masing.
Satu minggu berlalu, saat itu persami baru akan dimulai. Sebelum persami dimulai saya dan rekan saya yg kelas IX menyiapkan perlengkapan untuk pembukaan persami, mulai dari membuat tiang bendera dari tongkat yang disambung, membersihkan lapangan, dan latihan untuk petugas upacara. Tapi di tengah2 tugas  kita selalu bercanda, sampai acara upacara mau dimulai kita belum bisa mendirikan tiang bendera karena kita tidak tau cara menyambungkan tongkat, alhasil kita di marahi Pembina, yang tadinya kita berisik gara2 bercanda seketika hening saat diomeli Pembina.
 Lama-lama kemudian kita tetap tak mampu mendirikan tiang bendera, sampai datanglah superhero yang membantu kita mendirikan tiang bendera yaituu  2 alumni pramuka di SMP ini, sebut saja namanya Kak Arif dan Kak Afal. Berkat pertolongan mereka kita tidak diomeli Pembina lagi.
Upacara pembukaan berjalan dgn lancar, dilanjutkan dgn pemberian materi dari Pembina pramuka, istirahat, nobar film 5 elang, shalat maghrib, mengaji bareng, salat isya berjama’ah, renungan untuk anggota kelas VII & VIII. Kenapa kelas IX tak ikut nobar?. Yaa karena kelassaya , rekan kelas IX dan Pembina putri harus masak untuk makan malam semua anggota. Tak lama kemudian menu makan malam sudah siap, dan langsung di santap oleh anggota, Pembina dan pengisi materi yg ada di acara persami sampai tak bersisa, walaupun nasinya agak bau gosong tetap saja  perut lapar gak bisa bohong, nasi dan ikannya habis dimakan bareng-bareng. Setelah makan malam dilanjutkan dengan materi dari kesiswaan, saat materi berlangsung ada yg memperhatikan, ada yang ketiduran, ada juga yang matanya melek tapi pikirannya sudah sampai di alam mimpi.
Materi dari kesiswaan sudah selesai, dan tiba saatnya untuk tiduur. Anehnya saat tadi pemberian materi mereka banyak yg tertidur, tapi saat waktunya tidur mereka tak kunjung tidur, akhirnya saya dan rekan saya mematikan lampu di ruangan tidur mereka kemudian mereka pura-pura tidur. Saya, rekan kelas IX dan Pembina perempuan tidak tidur karena sedang membersihkan macam-macam bawang untuk bumbu masak pagi besok. Sampai hampir tengah malam masih saja ada anggota dri kelas VII dan VIII yang belum tidur,  yang akhirnya mereka di jaili oleh kakak-kakak alumni, kakak-kakak alumni itu menciptakan hantu-hantuan yang membuat adik-adinya yg masih melek jadi ketakutan, setelah itu barulah mereka tidur, sedangkan kelas IX, Pembina dan kakak-kakak alumni  patrol untuk memastikan kembali kalau adik-adiknya memang sudah tidur.
Pukul 02.30 WIB, adik-adik yang sedang tidur lelap itu dibangunkan, kemudian mereka di arahkan menuju lapangan dan berbaris dengan rapih. Acara dimulai, datanglah Pembina peramuka.  Adik-adik diberi perintah untuk duduk, kemudian Pembina meberikan  materi kepada mereka, kali ini tak ada adik-adik yang tidur mereka meneteskan air mata mendengar kata-kata dari Pembina, teman-teman dan saya juga ikut meneteskan air mata. Setelah selesai Pembina berbicara dan air mata mulai reda, adik-adik diperintahkan untuk berdiri kembali,  kemudian datanglah pembawa bendera mendekati barisan  adik-adik. Pembina memberikan perintah kepada mereka untuk saling memegang pundak, dan penjuru diperintahkan untuk mencium bendera merah putih, kemudian mereka diperintahkan untuk mengucapkan kembali dalam hati apa yg Pembina ucapkan, Pembina membacakan Tri Satya dan Dasadharma. Malam itu, di bawah sinar bulan dan bintang-bintang sambil mencium bendera merah putih, saya dan adik-adik saya kembali meneteskan air mata haru ketika menyatukan hati dan perasaan kita kemudian mengucapkan janji kita dalam hati. Jujur saja saya baru masuk pramuka SMP di kelas VIII semester II jadi saya tak tau kalau ada Ulang Janji di acara persami. Setelah acara itu adik-adik kembali ke ruang istirahat masing-masing sambil menunggu waktu subuh yang masih lama.
Karena waktu subuh masih lama, saya, rekan-rekan juga kakak-kakak alumni asik ngobrol sambil melototin bintang-bintang di langit. Setelah ngobrol-ngobrol yg gak nyambung kita shalat subuh berjama’ah, kemudian adik-adik di giring kembali untuk melakukan olahraga pagi dan PBB, sedangkan saya dan rekan saya di panggil Pembina,  Pembina pramuka kita bilang kalau kita sudah telat, saya bingung apa yang telatt? Ternyata kita telat untuk menyiapkan makan pagi, cepat-cepat kita menuju dapur dan ambil alih tugas masak masing-masing. Tapi argghhh kita mulai gereget karena bahan makanan sudah habis dimasak semalam, yg tersisa hanya bawang, garam, dan sisa bumbu nasi goreng. Terpaksa kita masak nasi goreng dengan bumbu seadanya, rekan saya bilang kalau kita kehabisan minyak goreng dan gas mati ketika menggoreng bawang, karena waktu sudah mepet dengan sangat terpaksa nasi yang dua boboko disatukan dalam satu wajan besar berisi minyak, bawang merah dan putih yg belum sempat matang, kemudian ditambahkan garam dan sedikit  bumbu sisa nasi goreng, ketika nasi mau di aduk ternyata sangat berat dan membuat pengaduk patah. Karena kita sudah sangat kepepet kita mengaduk dengan menggunakan tangan kita, toh adik-adik  gak lihat ini. Setelah menu makan pagi selesai dibuat adik-adik diperintahkan duduk kemudian mereka diperintahkan oleh Pembina untuk tidak menyisakan makan pagi kita, mereka memakan sarapan pagi meseka dengan muka yang agak aneh, ada salah satu adik yang bilang “kak, kenapa nasi goreng rasanya aneeh?” kemudian Pembina menjawab “karena kalian tidak menikmati nasi gorengnya”, aku sendiri menjawab pertanyaannya dalam hati “karena kalian gak tau proses pembuatannya”.
Setelah sarapan habis, kegiatan dilanjutkan dengan games dan kegiatan kelompok. Sekitar pukul 9 pagi mereka dikumpulkan kembali dengan menggunakan baju pramuka lengkap di lapangan untuk mengadakan upacara penutupan. Upacara berjalan lancar. Kemudian semua anggota pulang ke rumah masing-masing.
Sisa-sisa kenangan persami




Itu hanya salahsatu pengalaman Unik saya di Pramuka, masih banyak pengalaman-pengalaman lain saya di Pramuka yang InsyaAllah akan saya bagikan lagi kepada anda di lain waktu. Mungkin cerita pengalaman saya tadi terlalu panjang dan membosankan, dan terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita di blog saya.
Itu pengalaman ku, mana pengalamanmu?

Komentar

Postingan Populer